DIDIKAN ZENDING BELANDA: Penolakan Komunis Di Irian Barat
Foto sejarah di Gedung MPRS Bandung (1963), setelah pelantikan 3 anggota baru delegasi Irian Barat: Eliezer J. Bonay, Herman Wayoi dan Frits Kirihio.
Baris depan kiri-kn, D.N. Aidit (Wakil Ketua MPRS, Ketua PKI), Eliezer J. Bonay, Chaerul Saleh (Ketua MPRS), Ny. Rahel Dimara-Kirihio, Herman Wayoi. Baris belakang kiri-kn, Frits Karubaba, Adrianus Marany, Frits Kirihio, dan Suages (pojok kanan).
BACA BERIKUT :sejarah-kemerdekaan-papua-barat-dari.
Sebagai wakil ketua MPRS, D.N. Aidit, Ketua Partai Komunis Indonesia (PKI), beberapa kesempatan melobi delegasi MPRS Irian Barat untuk mendirikan partai PKI di Irian Barat, tetapi mereka menolak secara halus.
"Sejak kecil kami dididik taat beragama.. masyarakat kami sangat religius..kehadiran paham komunis pasti ditolak di negeri kami..", cerita Herman Wayoi. Didikan Zending Belanda sukses membentuk integritas generasi pionir OAP, termasuk keberhasilan Herman Wayoi ditunjuk dua kali juru bicara resmi Fraksi PNI di sidang MPRS Bandung.
Dua tahanan Jepang (tawanan perang) dibawa oleh kepala suku dari desa sebelah barat Danau Sentani difoto di Kota N.I.C.A. Terlihat orang - orang Indonesia tertarik melihat mereka.
Letnan J. Boots dari N.I.C.A., sedang berbicara dengan dua tawanan Jepang yang ditangkap di Arso, setelah mereka tiba dengan kawalan di Kota N.I.C.A. (Tanpa Tahun)
Markas Besar USASOS (Pusat Pelayanan Suplai USA) di Teluk Humboldt, Hollandia.
(Tanggal-00/01/1945)
Sumber facebook.com
Post a Comment