Header Ads

Link Banner

DEMOKRASI BERDIRI DI ATAS KUBURAN BANGSA INDIAN

     Dari Amerika Serikat

Berita Terkini dan terpercaya di Tanah Papua, Blogspot News

Di masa lalu, apa yang terjadi di Amerika Serikat?

127 tahun yang lalu, tepatnya tanggal 29 Desember 1890 sebuah peristiwa tragis terjadi, di mana militer Amerika Serikat melakukan pembantaian terhadap penduduk pribumi, yakni Bangsa Indian Sioux. Diperkirakan, pembantaian ini memakan korban antara 150-300 penduduk Indian, yang kebanyakan orang tua, perempuan dan anak-anak.

Baca Selanjutnya: negara-amerika-serikat-dibangun-dari.

Dalam sejarah resmi Amerika Serikat, peristiwa ini disebut “pertempuran”. Namun, faktanya bukanlah pertempuran melainkan pembantaian atau genosida. Peristiwa ini terjadi di wilayah Wounded Knee di kawasan reservasi Pine Ridge, negara bagian South Dakota. Istilah “Sioux” merujuk pada suku Indian yang mendiami wilayah Amerika bagian utara.

Orang-orang Indian ini menentang keberadaan bangsa kulit putih yang berasal dari Eropa karena dinilai telah merampas tanah mereka, merusak kebudayaan mereka serta telah melakukan banyak pembunuhan terhadap penduduk Indian lain di tempat lain.


Konflik di Wounded Knee muncul kembali pada bulan Febuari di tahun 1973, yakni 71 tahun sejak kejadian tersebut. Di lokasi yang sama saat peristiwa 1890 meletus, di mana kelompok aktivis AIM (American Indian Movement) atau Gerakan Indian Amerika dan para pendukungnya melakukan protes atas perlakuan pemerintah AS terhadap penduduk asli. Dalam aksi ini, 2 orang Indian tewas dan satu polisi federal terluka parah disertai penangkapan banyak orang. 

Baca Selanjutnya: dari-mana-asal-Usul-orang-papua.

Sebagaimana diketahui, bahwa penduduk Amerika Serikat yang ada saat ini kebanyakan adalah para imigran dari Eropa. Sekitar 500 tahun yang lalu, orang-orang Eropa mulai berdatangan ke daratan Amerika (Amerika Serikat, Kanada dan Amerika Latin). Bangsa Eropa pertama yang dating adalah Spanyol. Pada tahun 1492, Christopher Columbus berhasil mencapai Amerika. Selanjutnya disusul oleh orang-orang Inggris yang kemudian bermukim di Jamestown, Virginia pada tahun 1607. Permukiman ini dianggap sebagai permukiman pertama orang Inggris di Amerika Serikat. Lalu, datang juga orang Perancis dan Belanda.

Sebelum kedatangan bangsa Eropa, Benua Amerika (termasuk Amerika Serikat) telah dihuni oleh penduduk yang dikenal dengan sebutan bangsa Indian. Terkait dengan “kapan tepatnya orang-orang Indian ini mulai menghuni benua Amerika”, memang tidak ada teori yang pasti. Tetapi terdapat sebuah teori paling terkenal yang menyatakan bahwa orang-orang Indian bermigrasi dari Eurasia (Asia) menyeberangi Beringia, sebuah jembatan darat yang menghubungkan Siberia dengan Alaska modern, dan kemudian menyebar ke selatan di sepanjang Benua Amerika. Migrasi ini kemungkinan dimulai pada 30.000 tahun silam dan berlanjut hingga sekitar 10.000 tahun silam, ketika jembatan tanah itu terendam akibat naiknya permukaan air yang disebabkan oleh berakhirnya periode glasial terakhir. Penduduk awal ini, yang disebut bangsa Paleoamerika, dengan cepat terbagi menjadi ratusan suku dengan budaya yang beragam atau yang kita kenal “Indian.”

Baca Selanjutnya:uji-coba-bom-nuklir-amerika-dan-awal.html

Semenjak orang-orang Eropa datang ke Amerika Serikat, konflik dengan bangsa Indian bukan hal yang baru. Tercatat, sebelum peristiwa 29 Desember 1890 terjadi, peristiwa yang lebih tragis juga berlangsung pada bulan November 1637. Saat itu, lebih dari 700 penduduk Indian dari suku suku Pequot sedang berkumpul merayakan Festival Green Corn yang terdiri dari pria, wanita, dan anak-anak. Ketika mereka kelelahan usai pesta dan tertidur, mendadak pasukan Inggris dan tentara bayaran dari Belanda mengepung suku Pequot. Semua lelaki ditembak dan dipukul sampai mati, sementara wanita dan anak-anak bersembunyi ketakutan dalam rumah mereka. Tanpa kenal kasihan, mereka dibakar hidup-hidup. Peristiwa inilah yang kemudian dikenal dengan “Thanksgiving”.

---

Sumber: Diolah dari berbagai sumber

Oleh: VA Safi'i  Penulis

No comments